Postingan

Yulia Hartoyo, Meracik Jamu Karena Rindu

Gambar
Mendengar kata jamu, biasanya digambarkan dengan sosok perempuan paruh baya yang menjajajakan   aneka minuman dari empon-empon dalam botol-botol kaca. Ada yang menjajakannya dengan berkeliling, di kios, atau pasar.   Namun berbeda dengan Yulia Hartoyo, wanita kelahiran 17 Juli 1989 ini menjajakan jamu racikannya dalam bentuk sachet melalui laman media sosial. Wanita yang acap dipanggil Yulia ini menuturkan, “Sebetulnya ini tuh karena tahun 2021 kemarin aku kerja di Jakarta dan merindukan jamu langgananku yang di Yogya.” Untuk menghilangkan rasa rindu, Yulia memutuskan untuk meracik jamu sendiri. Alhasil, ia pun pergi ke pasar tradisional untuk belanja empon-empon yang dibutuhkan. Ketika 2021 Yulia salah seorang yang harus beradaptasi dengan WFH. Karena pekerjaanya fleksibel, Yulia memiliki banyak waktu luang. Ia pun mengisi kekosongan itu dengan mengikuti workshop jamu, ikut pelatihan seputar jamu secara lebih mendalam, lalu mencoba membuatnya. Alih-alih untuk mengenalkan j

Resensi buku Ayah, Aku Rindu dimuat di harian Kedaulatan Rakyat

Gambar
Ketika Seorang Remaja Harus Bersikap Melampaui Usianya Judul : Ayah, Aku Rindu Penulis : S. Gegge Mappangewa Penerbit : Indiva Media Kreasi Cetakan :  I, Maret 2020 Tebal : 192 hlm ISBN : 978-602-495-290-7     “Luka, duka, derita, tak menunggu orang dewasa dulu untuk kemudian ditimpanya. Semua kepahitan itulah yang akan menempa kedewasaan (hlmn 60).” Kehidupan remaja selalu identik dengan keceriaan, masa-masa pencarian jati diri, juga fase mulai mengenal cinta pada lawan jenis. Sehingga tak sedikit novel remaja yang menyuguhkan kisah percintaan para tokoh utamanya, atau gaya hidup kekinian. Berbeda dengan novel remaja kebanyakan, novel ini menyuguhkan cerita tentang seorang remaja yang harus menjadi dewasa untuk merawat ayahnya. Rudi pernah mencecap masa-masa penuh cinta di rumahnya. Namun, semua berubah setelah ibuya meninggal. Sejak saat itu, Rudi tak hanya kehilangan sosok ibu, tapi juga sosok ayah yang terpukul dengan kenyataan itu. Ayahnya begitu larut dalam kesedi

Ah Tenane (Jon Koplo) Solopos

Gambar
Nguyek Oleh: Lintang Kinanti Ini adalah tulisan pertama saya yang berhasil dimuat di rubrik Ah Tenane di Solopos. Yang saya posting ini versi asli. Untuk versi cetak ada sedikit sentuhan editor, khususnya judul. Cerita ini nyata, meskipun sebetulnya ini merupakan cerita dari salah satu teman saya dengan kedua anaknya. ~~ Lady Cempluk seorang ibu muda dengan dua orang anak. Anak pertamanya, Tom Gembus, duduk di kelas 2 SD. Sedang anak keduanya, Gendhuk Nicole, masih TK. Kedua-duanya anak yang aktif, dan kadang sedikit jahil pada Cempluk. Tiap pagi Cempluk kerap nubruk - nubruk . Bagaimana tidak? Setiap pagi ia harus membangunkan mereka terlebih dulu. Memandikan Nicole, menyiapkan seragam sekolah mereka, dan membuatkan sarapan. Ketika sarapan sudah siap, Gembus lebih sering menggoda Nicole hingga menangis. Lalu drama itu harus berakhir dengan mengantarkan mereka ke sekolah. Hampir tiap pagi pula, ketika mengantarkan kedua anaknya, Cempluk belum mandi. Tapi, hal itu bu

[Perada] Berjualan Buku Demi Menyelesaikan SMA

Gambar
Berjualan Buku Demi Menyelesaikan SMA Judul         : Aku, Buku, & Masa Depanku Penulis     : Wahyu Wibowo dan Penulis Lainnya Penerbit     : Diva Press Cetakan     : Pertama, April 2019 Tebal         : 248 hlmn ISBN         : 978-602-391-718-1 Pada era digital sekarang ini, internet tidak hanya memangkas jarak dan waktu. Kehadirannya banyak memberi kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari berkomunikasi, kecepatan mendapatkan informasi, membayar tagihan,  hingga berbelanja. Selama ada jaringan internat, semua cukup dilakukan melalui gawai. Hal ini berlaku pula dengan penjualan buku. Sebelumnya, toko buku didominasi dengan bangunan yang berisi buku-buku dengan label harga di sampulnya. Namun kini, buku juga dapat dijual secara online yang tersebar melalui marketplace atau pun media sosial. Cara baru berjualan ini memudahkan penjual dan pembeli. Bagi penjual, dia tidak harus memiliki toko secara fisik untuk memajang bukunya. Juga tidak perlu memi